Kamis, 23 Juli 2015

Kabar yang sebelumnya beredar mengatakan bahwa Jose Mourinho ingin membuang Juan Cuadrado, hanya enam bulan usai ia membelinya dari Fiorentina dengan harga 26,1 juta poundsterling dan The Blues diklaim ingin menggantikan posisi pemain Kolombia dengan Pedro.

Pemain Spanyol tercatat hanya turun sebagai starter sebanyak 15 kali di La Liga musim lalu, setelah gagal bersaing dengan Luis Suarez, Lionel Messi, dan Neymar.

Laporan yang diturunkan oleh Tuttomercato Web mengatakan bahwa Chelsea siap menawarkan Pedro kontrak empat tahun untuk memikatnya pergi dari Camp Nou, usai menghabiskan karirnya di sana semenjak tahun 2004
Kegagalan cabang olahraga sepak bola yang menurunkan Timnas Indonesia U-23 dalam meraih medali emas di SEA Games 2015 membuat banyak pihak miris. Terlebih lagi, kontingen Indonesia juga tidak mampu merealisasikan target.

Indonesia bahkan hanya menempati posisi kelima di SEA Games 2015 Singapura, di bawah Thailand, Singapura, Vietnam dan Malaysia.
Asisten Pengembangan Penghargaan dan Promosi Kemenpora, Alman Hudri, mengatakan jika pembinaan olahraga harus dimulai dari usia dini serta dilaksanakan dengan baik dan benar, secara berjenjang dan berkesinambungan.

Bagusnya pembinaan dan pengelolaan olahraga Indonesia di tahun 1970-1980-an, termasuk dengan didirikannya Sekolah Khusus Olahraga Ragunan yang menghasilkan banyak atlet handal dan berprestasi membanggakan, telah dijadikan rujukan setidaknya oleh Thailand dan Malaysia. Namun, kondisi saat ini berbalik karena Indonesia yang dulu dicontoh, kini justru dicemooh karena prestasi olahraganya telah tertinggal.

"Negara-negara yang dulu mencontoh Indonesia dalam pembinaan olaraga, sekarang sudah jauh meninggalkan kita dari segi pencapaian prestasi di multi event internasionalnya. Thailand telah menjadi langganan juara umum SEA Games, bahkan Malaysia yang akan menjadi tuan rumah SEA Games tahun 2017 sudah mencemooh dengan tidak akan mempertandingkan cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di ajang Olimpiade. Tujuannya, agar menjadi juara sejati karena tidak karena cabang olahraga tambahan. Misalnya saja, Indonesia yang menjadi juara umum lantaran mendapat banyak medali dari cabang olahraga tambahan sebagai tuan rumah," katanya.

Tradisi emas Olimpiade juga telah putus. Karena itu, harus ada langkah strategis dan sistematis untuk mendokrak kebuntuan prestasi. Pembinaan olahraga dari usia dini secara baik dan benar adalah kunci utama, sebab tidak ada yang instan dalam pencapaian prestasi.

"Pada era 70-an di negara kita belum banyak mempunyai Profesor olahraga, begitu juga dalam segi prasarananya nyaris kita hanya terbatas pada peninggalan Asian Games 1962 yang dibangun di komplek Senayan. Tapi ironisnya dengan segala keterbatasan tersebut pelaksanaan olahraga mulai dari usia dini nyaris dilakukan dengan sempurna. Mulai dari melakukan pemanduan bakat, pengelompokan dan memilah milah bakat, melakukan pemeliharaan dan pembinaan bakat, melakukan pembinaan dan pengembangan bakat, semuanya berjalan dengan baik. Sehingga pada masa itu capaian dan kualitas prestasinya sangat membanggakan," sambung Alman.

Dengan kata lain, lanjut Alman, struktur dan wadah pembinaan, mulai dari pemassalan, pembibitan dan peningkatan prestasi harus dioptimalisasi dan kembali digairahkan. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah dan kalangan pesantren sebagai tahap pemassalan harus digalakkan.

Kemudian pembibitan yang terdapat di kelas-kelas olahraga sekarang berbentuk Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) di berbagai provinsi mesti dioptimalkan, termasuk dalam penentuan skala prioritas cabor sesuai dengan potensi masih-masing daerah. Sementara pembinaan prestasi usia dini lewat klub-klub professional yang bernaung di bawah organisasi olahraga jumlahnya terus tergerus sedapat mungkin harus kembali dihidupkan.